
Masyarakat Indonesia masih kesulitan mendapatkan akses perbankan
Walaupun dunia digital tengah ramai diperbincangkan, PPOBNusantara menilai secara umum perekonomian Indonesia masih menerapkan pembayaran tunai.
CEO PPOBNusantara, Teddie Dian Patria mengatakan bahwa pembayaran nontunai dari sektor e-commerce baru mencapai sekitar 20%. Sedangkan 80% belum bisa ditangkap karena keterbatasan layanan perbankan.
Menurutnya, selama ini masyarakat yang berada di kota lapis kedua dan ketiga mengalami kesulitan akses perbankan. Mereka belum sepenuhnya merasakan kemajuan digitalisasi ekonomi yang marak di kota-kota besar.
Menurutnya, selama ini masyarakat yang berada di kota lapis kedua dan ketiga mengalami kesulitan akses perbankan. Mereka belum sepenuhnya merasakan kemajuan digitalisasi ekonomi yang marak di kota-kota besar.
Ia mengklaim melalui mitra atau loket PPOBNusantara, banyak masalah dapat dipecahkan. Misalnya, mengisi ulang e-money seperti Go-Pay dan OVO. “Di samping menjembatani pembayaran e-wallet, PPOBNusantara turut menyediakan layanan payment point online bank atau PPOB,” sebutnya.
Layanan online yang memanfaatkan fasilitas perbankan ini memudahkan masyarakat melakukan pembayaran tagihan PLN, tagihan PDAM, pulsa, paket data, akses internet/Telkom, asuransi, BPJS, tiket pesawat, tiket KAI, tagihan multifinance, PBB hingga pembelian voucher game, transfer dana antar bank.
Aplikasi PPOBNusantara saat ini sudah tersedia di playstore. Mitra PPOBNUSANTARA tinggal mengunduh saja melalui ponsel mereka. “Kami juga membantu penyediaan hardware seperti printer untuk mencetak resi apabila mitra loket membutuhkannya,” tutupnya.
Sampai pada saat ini telah memiliki 30.000 mitra loket yang sudah bergabung dengan PPOBNusantara.